Tips Cara Beternak Kambing Bagi Pemula

Tips Cara Beternak Kambing Bagi Pemula - Ternak kambing umumnya dipakai oleh orang-orang juga sebagai usaha sampingan lantaran pemeliharaan serta pemasaran hasil produksinya relatif lebih mudah. Walau dengan cara tradisional sudah memberi hasil yang lumayan, bila pemeliharaannya ditingkatkan jadi semi intensif atau intensif, bertambahnya berat tubuhnya bisa meraih pada 50 - 150 gr /hari.

Ada tiga hal pokok yang perlu di perhatikan dalam usaha ternak kambing, yakni : bibit, makanan, serta tata langkahnya.

BIBIT KAMBING.
Penentuan bibit kambing mesti sesuai dengan maksud dari usaha beternak kambing tersebut, apakah untuk pedaging, atau perah. umpamanya untuk produksi daging jadi penentuan bibitnya yaitu kambing kacang, sedang untuk perah bisa dengan kambing etawa. Ciri bibit kambing yang baik yaitu berbadan sehat, tak cacat, daya penyesuaian tinggi pada lingkungan, bulu bersih serta mengkilat.
Tips Cara Beternak Kambing Bagi Pemula
Ciri untuk calon induk:
  • Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
  • Jinak dan sorot matanya ramah.
  • Kaki lurus dan tumit tinggi.
  • Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
  • Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
  • Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
Ciri untuk calon pejantan :
  • Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
  • Kaki lurus dan kuat.
  • Dari keturunan kembar.
  • Umur antara 1,5 sampai 3 tahun
MAKANAN
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
 
Tata Cara dalam Peternakan Kambing
1. Kandang
Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
  • Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
  • Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
  • Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
  • Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
  • Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
 2. Pengelolaan reproduksi
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
  • Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan
    mencapai 55 - 60 kg.
  • Lama birahi 24 - 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 - 21 hari.
  • Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila
    dinaiki.
  • Ratio jantan dan betina = 1 : 10
 Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
  1. Masa bunting 144 - 156 hari (5 bulan).
  2. Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.
Pengendalian Penyakit
  1. Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
  2. Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.
Pasca Panen
  1. Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan akan kambing cukup tinggi.
  2. Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging eceran.
Demikian artikel Tips Cara Beternak Kambing Bagi Pemula, sebaiknya baca juga artikel kami sebelumnya tentang usaha dan bisnis Cara Lengkap Budidaya Kelinci Bagi Pemula.

Cara Lengkap Budidaya Kelinci Bagi Pemula

Cara Lengkap Budidaya Kelinci (Beternak Kelinci) Bagi Pemula Kelinci diternakkan awal mulanya mempunyai tujuan utk keindahan, bahan pangan & juga sebagai hewan percobaan. Nyaris tiap-tiap negara didunia mempunyai ternak kelinci lantaran kelinci memiliki daya penyesuaian badan yang relatif tinggi hingga dapat hidup di nyaris semua dunia. Ada penyebaran kelinci juga menyebabkan sebutan yang tidak sama, di Eropa dimaksud rabbit, Indonesia dimaksud kelinci, Jawa dimaksud trewelu & sebagainya. Berikut adalah Cara Budidaya Kelinci Lengkap di blog budidaya hewan.
 
SENTRA BUDIDAYA KELINCI
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu & belum menjadi sentra produksi
JENIS KELINCI
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.
Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White & Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dgn jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White & Californian sangat baik utk produksi daging, sedangkan Angora baik utk bulu.

Budidaya Kelinci

Cara Lengkap Budidaya Kelinci
 MANFAAT KELINCI
Mengenai manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu & daging yang sampai saat ini mulai laku keras di pasaran. Selain itu dapat jg dimanfaatkan utk pupuk, kerajinan & pakan ternak.
PERSYARATAN LOKASI BUDIDAYA KELINCI
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, bau-bauan, suara bising & terlindung dari predator.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA KELINCI
Yang perlu diperhatikan dlm usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit & penyediaan pakan.
1.  Penyiapan Sarana & Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dgn suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam & melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. utk induk/kelinci dewasa atau induk & anak-anaknya, kandang jantan, khusus utk pejantan dgn ukuran lebih besar & Kandang anak lepas sapih. utk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan & betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup utk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dlm ruangan & cocok utk kelinci muda.
Kandang sistem ranch ; dilengkapi dgn halaman pengumbaran.
Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar utk satu ekor dgn konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan & minum yang tahan pecah & mudah dibersihkan.
2.      Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. utk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla & Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang utk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan & New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.
1.      Pemilihan bibit & calon induk
Bila peternakan bertujuan utk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan & tinggi dgn perdagingan yang baik, sedangkan utk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik utk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih & terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
2.      Perawatan Bibit & calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan & sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
3.      Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik & mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dlm 3 kategori yaitu:
In Breeding (silang dalam), utk mempertahankan & menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
Cross Breeding (silang luar), utk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), utk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
perpaduan 2 keunggulan bibit.
4.      Reproduksi & Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina & jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu & mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dgn betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
hari di kandang pejantan & biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
5.      Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dgn meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak utk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dgn cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dgn kondisi anak lemah, mata tertutup & tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
3.      Pemeliharaan
1.      Sanitasi & Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab & basah menyebabkan kelinci mudah pilek & terserang penyakit kulit.
2.      Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik & mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan & benda pencemar juga segera disingkirkan utk mencegah wabah penyakit.
3.      Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dgn isi 2-3 ekor/kandang & disediakan pakan yang cukup & berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu utk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dgn membuang testisnya.
4.      Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi & daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak & bungkil-bungkilan. utk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan & minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya & pukul 18.00 rumput diberikan dlm jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang utk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5.      Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan & minum, sisa pakan & kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan utk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang utk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dgn kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dgn kreolin/lysol.
HAMA & PENYAKIT KELINCI
1.      Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan & pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
2.      Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dgn koreng di tubuh.
Pengendalian: dgn antibiotik salep.
3.      Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
4.      Penyakit telinga
Penyebab: kutu.
Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5.      Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur.
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dgn bubuk belerang.
6.      Penyakit mata
Penyebab: bakteri & debu.
Gejala: mata basah & berair terus.
Pengendalian: dgn salep mata.
7.      Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar.
Gejala: puting mengeras & panas bila dipegang.
Pengendalian: dgn tidak menyapih anak terlalu mendadak.
8.      Pilek
Penyebab: virus.
Gejala: hidung berair terus.
Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
9.      Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida.
Gejala: napas sesak, mata & telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
10.  Berak darah
Penyebab: protozoa Eimeira.
Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar & mencret darah.
Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dlm 1 liter air.
11.  Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing. Pada umumnya pencegahan & pengendalianhama & penyakit dilakukan dgn menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai & memenuhi gizi & penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
PANEN KELINCI
1.      Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging & bulu
2.      Hasil Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran utk pupuk
3.      Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang benar agar kelinci tidak kesakitan.
PASCAPANEN KELINCI
1.      Stoving
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong utk mengosongkan usus. Pemberian minum tetap .
2.      Pemotongan
Pemotongan dapat dgn 3 cara:
·         Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dgn benda tumpul pada kepala & saat koma disembelih.
·         Pematahan tulang leher, dipatahkan dgn tarikan pada tulang leher. Cara ini kurang baik.
·         Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.
3.      Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dgn posisi kelinci digantung.
4.      Pengeluaran Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung & paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.
5.      Pemotongan Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2 potong bagian dada & 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang baik 49-52%.
 
GAMBARAN PELUANG AGRIBISNIS BUDIDAYA KELINCI
Gerakan penambahan gizi yang dicanangkan pemerintah terlebih yang datang dari protein hewani hingga sekarang ini masih tetap belum tercukupi. Keperluan daging kita ada banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang mempunyai kelebihan dlm cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan gampang & rendahnya cost produksi jadikan ternak ini sangatlah mungkin utk di kembangkan. Terlebih di dukung dgn keinginan pasar & harga daging ataupun bulu yang cukup tinggi.